Minggu, 25 Maret 2012

Maple Syrup Festival

Jadi beberapa hari yang lalu, aku, Dad&Mom pergi ke Maple Syrup Festival di deket rumah. Sebenernya, Winter kemarin biasanya ada Maple Candy making Festival, tapi karena winter tahun ini gak " winter banget ", saljunya juga gak tebel tebel banget, jadinya warga-warga Marengo gak bikin acara itu, karena bikin Maple Candy itu langsung diatas Salju bikinnya. Nah loh, bingung kan, aku juga bingung ngejelasinnya gimana :p

Anyway, Maple Syrup Festival ini cukup menarik buat aku, karena aku penggemar Maple Syrup, although it contains a lot of calorie. Festival ini, dibagi jadi 3 station, station 1, basically semacam pengenalan tentang sejarah pembuatan Maple Syrup.

Granny-granny ini ceritanya jadi penduduk abad 18, karena maple syrup mulai populer dibuat pada abad ke 18.
Anak kecil ini ceritanya meragain cara ngebawa " Maple Sap " atau getah dari pohon maplenya. Beratnya bisa nyampe 20 lbs loh untuk ngebawa getahnya, karna getahnya ditampung di semacam tembaga basket gitu.

Station kedua, kita dikasih tau gimana cara ngambil getah dari pohon maplenya. Oh iya sebelumnya, kita dikasih quiz gimana caranya ngebedain pohon maple dan pohon pohon lainnya. Which is, menurut aku semua pohon itu sama aja, hehehe.
Mas mas ini ngasih tau jenis screw yang dipake untuk ngambil Maple Sapnya
Ini Mom, yang terlihat cukup excited ( atau nervous ) nyobain nge-screw maple bark-nya.
First time screw for Maple Sap !
Ini dia getah dari maple tree ! keliatan kayak Air biasa aja kan ? Tapi sebenernya itu mengandung 3% sugar loh.

Nah, station ke 3 adalah Maple House. Semua maple sap yang ditampung di basket2 ini dibawa ke Maple House untuk diolah jadi The Real Maple Syrup !
Tampak interior dari Maple House. Banyak asap yang ngebul

Semua maple yang ditampung di dalam gallons atau basket dituangin kesini, dan dievaporate-in, supaya mengental dan warnanya bisa jadi kecoklatan. Jadi, kita dikasih tau, Pure Maple Syrup doesn't contain any preservatives. Dan untuk bikin 1 botol setara sama Kecap ABC, diperluin sampe 40 basket of Maple Sap ! Makanya mahal banget harga Pure Maple Syrup, dan juga lebih berkualitas karena sama sekali gak ada preservatives.
Jujur, mataku langsung melotot karena ada maple syrup sample ini ! I was totally excited to try this pure maple syrup !
Look how thick it is ! Rasanya enaaaak banget, dan lebih flavorous dibandingin sama Maple Syrup yang dijual di toko toko.

Overall, thanks to Mom and Dad, this is another experience to see something different. Keep in touch with the next posts :D

Minggu, 11 Maret 2012

At a glance, Woodfield Mall

Hampir semua orang pasti komentar gini ke aku, " Enak ya mith, di Amerika belanja mulu ", " Barang barang di Amerika pasti branded branded ya mith ", " Di deket rumah kamu pasti banyak Mall ".

Bisa dibilang, kalau mau ke "Mall" yang beneran, aku harus minta dianterin ke kota lain yang bisa makan waktu 30 menit. Maklum, di Amerika, Ekspansi Mall-nya gak heboh heboh banget kayak di Indonesia. At least, di deket rumahku ( sekitar 10 menit-an ) ada semacam tempat buat shopping yang biasa dinamain COMMONS. Basically, itu semacam toko toko retail. Commons yang paling deket sama rumahku, letaknya di Algonquin, jadi namanya " Algonquin Commons "

Kalo di commons, harganya masih affordable, dan terkadang suka ada SALE ! Jadi aku lebih prefer buat belanja di Commons.

Anw, beberapa waktu yang lalu aku ke Mall di Schaumburg yang namanya " Woodfield Mall ", sekitar 45 menit driving dari Marengo. Woodfield ini used to be the biggest Mall in America, sebelum mereka mulai ngebangun Mall of America di Minneapolis, Minnesota. Bisa dibilang, Woodfield ini kayak "komplek", banyak gedung gedung yang terpisah, bahkan ada IKEA dan Universitas di dalam kompleknya !

Berhubung lupa bawa kamera, jadi foto foto berikutnya aku capture dari iPod aku. So, sorry for the inconvinience :)

Salah satu Cafe yang paling ramai di Woodfield

Jadi inget, dulu setiap ada diskon gede gedean di Crocs, orang orang yang ngantri kayak mau nerima BLT aja. Tapi harus aku akuin, disini Crocs gak seheboh kayak di Indonesia, dan hebohnya sekitar 5 tahun yang lalu.

Teteuuupp ya ke Apple Store, kebetulan waktu aku pas kesana, iPhone 4S lagi booming banget.

Souvenir store

My favorite Clothing Line, dan katanya bakalan ada di Indonesia this summer ! Wo-hooo

Hal yang menarik dari sistem perpajakan disini, biasanya kalau kita beli makanan di Fast Food outlet, harganya pasti sama dan semuanya dikenain PPN 10%. Nah, kalau disini, tergantung sama Tax di wilayahnya masing masing. Semakin metropolitan tempatnya, semakin tinggi tax-nya. Contohnya Vanilla Ice Cream Cone yang aku beli di Woodfield Mall, kaget banget tiba tiba dimintain $2.15 sama mbak mbak kasir, dan aku mikir, " Hmm mungkin Ice Creamnya beda kali yah ", eh gak taunya ukurannya sama aja ! Sementara Vanilla Ice Cream Cone di McD-nya Marengo aja cuman 50 cent.

Sekilas tentang Mall di Amerika, still sorry for the inconvinience of the pictures !

Kamis, 01 Maret 2012

Village vs City

Ada satu hal yang agak "bizzare" disini, yaitu perbedaan antara Village dan City. Pastinya kalau yang terbesit di otak kita tentang "village" itu yang ndeso, terpencil, populasinya gak banyak dan toko toko itu nyaris gak ada.

Eh, jangan salah lho....

Sekitar 45 menit dari kota-ku, Marengo, ada semacam daerah yang namanya Schaumburg, dan lebih tepatnya di sekitar Chicago suburbs. Tapi, Schaumburg ini bukan kota, melainkan DESA. Yak It's a Village of Schaumburg !

Schaumburg salah satu tempat yang paling developed di Chicago suburbs. Ada sekitar 75,000 penduduk, punya Mall ke-2 terbesar di Amerika yang namanya Woodfield Mall, dan banyak universitas, kantor, dan pokoknya jauh deh dari "Village" mainstream. Anw, secara geografis, ini daerah pusatnya Schaumburg.

Jauuuuuuuuuuhhhh banget kan dari kata "village" ? Hahaha I was sooo surprised when I saw the water tower written, " The Village of Schaumburg ". Kata Hostmom aku, di Amerika, perbedaan antara Village sama City itu tergantung dari susunan governmentnya, misalkan kalo Village itu milih "lurah" nya ya langsung ditunjuk gitu, tapi kalo City, mayornya dipilih pake ballot ( ada pemilu-nya ).

Nah sementara itu, ini Kotaku. Marengo, dengan penduduk hanya 7,642 orang, mengklaim dirinya " CITY ".

Lumayan sepi kan ? Hehe, padahal itu di "main street"nya Marengo lho. Tapi kebetulan juga aku motretnya pas hari Minggu, jadi mayoritas warga Marengo prefer buat stay at home.

Overall, I'm grateful placed in Marengo ! Walaupun penduduknya less than 10,000, kita semua jadi kenal satu sama lain ! Setiap ada event tertentu, pasti aku ketemu temen sekolah atau orang tua dari temenku. Nah, karena aku satu satunya anak Exchange Student, orang orang pasti gampang banget nge-recognize muka aku, dan terkadang dari situ, bisa kenalan sama temen baru :)

Bye all ! Have a nice sunday !